Senin, April 20, 2009

R1-R10+Sislap adalah PGKP

LKS Jabar 2009 di SMKN 1 Pacet (Kaseknya Pak Akib Ibrahim) telah terjadi reuni sangat kecil. Serasa pulang kampung, kita saling bercerita berbagi pengalaman (yg jelas tuan rumah berbagi makan), dan di sinilah ide bikin blog muncul.
Dengan kekurangan pengetahuan, saya coba bangun blog menggunakan template orang lain dgn modif sana-sini. Belum bagus, tapi paling tidak ini adalah permulaan kita saling menyapa kembali.
Harapan saya, mari kita perbaiki tampilan blog milik kita bersama. Kelengkapan untuk menampung saudara-saudara kita masih diperlukan. Kepada teman-teman yang lebih paham dengan dunia program, tolong lengkapi atau ganti saja dengan yang lebih baik, lebih komunikatif dan lebih interaktif. Demi kampung kita.
Thanks buat buat rekan-rekan dari Cianjur, Cibadak, Karawang, Bandung, Cirebon, Garut, Ciamis, Subang, Indramayu, Kuningan atas dorongannya.
Selamat kepada Subang, karena akan hadir di LKS Nasional dengan bidang lomba cukup banyak.
Jangan hentikan LKS untuk anak-anak kita, untuk kita. Setuju?

Minggu, April 19, 2009

BERFIKIR POSITIF dan THE POWER OF KEPEPET

BERFIKIR POSITIF
Teman-teman masih ingat Alm. Bapak Soesarsono Wijandi ? dari beliaulah saya pertamakali mendapatkan ilmu BERFIKIR POSITIF, yaitu segala sesuatu yang terjadi pada diri kita maka kita hendaknya mencari sisi positifnya. Hal itu akan meringankan semua langkah kita.
Pengalaman saya begini:
Ketika PPL di SMT Pertanian Jember, saya membawa tas pakaian dan kerdus berisi perangkat untuk mengajar termasuk kartu perpustakaan IPB. Ternyata di tengah perjalanan kerdus saya ketinggalan, saya berusaha mencari tetapi sia-sia. Dimulailah berfikir positif (1) ketika membawa tas saja, saya berfikir enak, tidak berat dibanding sambil membawa kerdus. Ketika ada teman yang bertanya, lho nanti jika mengajar menggunakan referensi apa ? saya berfikir positif (2) "Nanti di perpustakaan SMT Pertanian kan banyak referensi" jawab saya. Ketika kembali ke Bogor saya harus berkeliling ke seluruh Perpustakaan IPB untuk mendapatkan BEBAS Tanggungan Perpustakaan. Sambil naik BEMO saya berfikir positif (3) untung kartu perpustakaan saya hilang sehingga saya bisa jalan-jalan dan tahu perpustakaan-perpustakaan di IPB !
NAh... ternyata semua terasa ringan....
Terimakasih Pak Sus !

THE POWER OF KEPEPET
Mungkin teman-teman sudah pernah membaca buku THE POWER OF KEPEPET.

Sebuah kekuatan untuk keluar dari kesulitan dengan keberanian melalukan tindakan positif. Dalam kondisi sesulit apa pun, kita pasti punya kekuatan untuk berusaha keluar dari kondisi tersebut. Itulah kekuatan yang disebut The Power of Kepepet. Kekuatan ini tidak kita dapatkan saat senang, saat santai, saat semua fasilitas ada, atau saat mudah mendapatkan pertolongan/bantuan orang lain.

Makanya (1) : Ketika masih kecil dulu kita jatuh oleh ibu disuruh bangun sendiri : "Ayo nak, bangun... nggak apa-apa kok !" lalu kita berusaha bangun sendiri. Namun lain dengan ibu yang belum mengerti, begitu melihat anaknya jatuh : "Aduh...kasihan, sakit ya? mana yang sakit ? aduh..." akhirnya anak tersebut menjadi menangis. Bahkan ada ibu yang suka mencari kambing hitam: "Oh...nakal kodoknya, mana kodok tadi...oh...sudah lari..." Akhirnya anak bangun sambil menangis dibantu ibunya dan dalam pikiran anak, penyebab jatuhnya adalah KODOK bukan kesalahan sendiri. Seperti sekarang jika kalah.... mencari kambing hitam !

Makanya (2) "Negara kita miskin SDM karena kaya SDA, banyak negara maju SDM karena miskin SDA" atau lebih singkat : "Kita miskin karena kaya, orang lain kaya karena miskin (kepepet)"...

Pengalaman saya mendapatkan kekuatan The Power of Kepepet sebagai berikut:
Ketika sertifikasi guru 2007 digulirkan sekolah tempat saya mengajar mendapat quota 10 orang, padahal setelah diurutkan, saya masih urutan 23...wah berarti 2 tahun lagi. Saya berupaya untuk mengikuti sertifikasi dengan jalur Pendidikan Profesi syaratnya harus punya prestasi dulu. Akhirnya saya menganggap kepepet untuk segera mengikuti sertifikasi guru ! Maka saya mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Integrasi IMTAQ kedalam IPTEK. Setelah bolak-balik saya refisi sendiri dan cari berbagai referensi dengan semangat "KEPEPET". Akhirnya September 2007 saya kirimkan karya tulis saya tersebut ke Jajarta.
Alhamdulillah, akhir Desember 2007 saya dinyatakan juara nasional dengan karya tulis berjudul: "Pembelajaran dengan Mengintegrasikan Al-Qur'an, Hadits Rasulullah, dan Kehidupan Sehari-hari Memperkaya Perbendaharaan Pernyataan Sebab Akibat pada Logika Matematika".
Mungkin teman-teman heran, kok Matematika ? Ya... itulah dulu saya mengajar di Mekanisasi Pertanian, awal tahun 1994 saya pindah ke Jember karena kurang guru matematika, saya mengajar di MP dan matematika lalu kuliah di Jurusan Matematika.
Ternyata, tahun 2008 sekolah tempat saya mengajar (SMKN 1 Sukorambi, Jember) mendapat quota 20 orang sehingga saya termasuk dan alhamdulillah lulus. Karya tulis itulah yang memacu saya untuk mengajukan kenaikan tingkat ke IVB yang ternyata prosesnya mudah dan gratis !

Salam,

sudiarto...

Jumat, April 17, 2009

"Bemo"Riwayatmu dulu


Siapa yg ga kenal kendaraan yg satu ini. Jasanya cukup besar dalam mendukung suksesnya para calon guru pertanian. Pasar Bogor-Jl. Rumah Sakit-Jl. Pajajran berakhirlah diCilibende. Tahun delapan puluh satuan ongkosnya jigo trus naik jadi gocap.
Yang paling seru, sepanjang jalan kita ngadu lutut. Lutut sperti obeng ato yang mulus ga jadi halangan, yg penting ngadu. Ha...ha...ha....
Mang Odih masih ada ga yah? Dialah pahlawan pembela perut. Ga punya uang bisa bon dulu. Awal bulan bon lagi. Tengah bulan bon aja dulu, sampe luluspun masih punya bon.

Kamis, April 16, 2009

Pulang ke Kandang Yang Mana?

Penggusuran apapun pasti menyakitkan. Rumah kumuh, pkl, rumah sengketa, kursi jabatan, semua itu obyek penggusuran, semua seolah dilenyapkan, tak diakui keberadaannya.
Bagaimana jika itu suatu jurusan di perguruan tinggi? Ah.. terbayang bingungnya alumni tuk pulang kampung. Pulang ke kemana kita?
Mari kita jadikan blog ini sebagai kampung kita, kandang kita. Kalau mudik kita ramai-ramai ke sini. Saling berbagi, saling bersilaturahmi, saling bercerita.